Senin, 05 November 2012

Dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun Kota Probolinggo ke – 651, Pemerintah Kota Probolinggo  menyelenggarakan Apel pagi (20/9) yang diselenggarakan di Aloon – Aloon Kota Probolinggo.
Perayaan HUT Kota Probolinggo diselenggarakan dengan tema Madura-an, dalam arti, semua peserta dan para undangan diwajibkan untuk mengenakan pakaian khas Madura, yaitu, sakerahan bagi yang laki – laki dan marlenaan bagi yang perempuan.
Apel HUT Kota Probolinggo dihadiri oleh perwakilan dari masing – masing satker, ratusan murid SD sekota Probolinggo. Turut hadir juga Walikota Probolinggo, HM. Buchori, Wakil Walikota, H. Bandyk Soetrisno, H. Johny Haryanto dan para Muspida Kota Prrobolinggo.
Sekitar pukul 07.15 apel dimulai. sebagai penyemarak, acara diawali dengan pengisian Drum band dan korsik asuhan Bakesbang LInmas yang membawakan lagu Madura, Tanduk Majeng dan Pajerlagu. Dengan diiringi musik Madura, tampilan tarian Repang (perpaduan tari Remo dan Glipang) oleh ratusan murid SD yang memadati Aloon – Aloon menjadi lebih kompak dengan gemulai mengerakan anggota tubuh.
Tidak hanya pakaian dan iringan musik saja beraroma Madura, tetapi bahasa yang digunakan dalam apel diwajibkan menggunakan bahasa Madura. Seperti halnya HM. Buchori saat menerima laporan dari petugas apel, bahwa apel telah siap dimulai, HM. Buchori langsung memberikan intruksi dengan bahasa Madura, “Terosaghi (lanjutkan)”, kata pemimpin Kota Probolinggo, sambil menuju ke mimbar apel.
Sesampai di mimbar dengan kumis tebal palsu yang menempel dan sambil menenteng clurit yang dibawa, membuat jalan walikota agak berbeda dan kelihatan garang. Diatas mimbar HM. Buchori letekan clurit dengan menggebrakan diatas meja, kemudian disambut dengan teriakan peserta apel, jajaran anggota dewan dan pimpinan satker, “Ajoor…”, diselingi dengan ketawa terbahahttp://lovafaza22.wordpress.com/k – bahak.
Pimpiman daerah melanjutkan dengan penyampaian sambutan, “Acara neka dikemas bagus. Beneh cor ancoran (acara ini  dikemas bagus. Bukan hancur – hancuran). Jok kelopaen bahasa ben budayanah dhibik (kita jangan sampai lupa bahasa dan budayanya sendiri)”, tegas HM. Buchori yang keturunan Pamekasan Madura.
Disesi terakhir dilanjutkan dengan pemberian Penghargaan Pegawai Negeri Sipil Teladan, Penerima SK IMB Gratis, PKL Teladan Tahun 2010 Kota Probolinggo, dan Penerima THT, Pensiun Pertama, Pensiun Janda, dan Askem Bagian Bulan September dan Oktober 2010.