Dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun
Kota Probolinggo ke – 651, Pemerintah Kota Probolinggo menyelenggarakan Apel pagi (20/9) yang
diselenggarakan di Aloon – Aloon Kota Probolinggo.
Perayaan HUT Kota Probolinggo
diselenggarakan dengan tema Madura-an, dalam arti, semua peserta dan para
undangan diwajibkan untuk mengenakan pakaian khas Madura, yaitu, sakerahan bagi
yang laki – laki dan marlenaan bagi yang perempuan.
Apel HUT Kota Probolinggo dihadiri oleh
perwakilan dari masing – masing satker, ratusan murid SD sekota Probolinggo.
Turut hadir juga Walikota Probolinggo, HM. Buchori, Wakil Walikota, H. Bandyk
Soetrisno, H. Johny Haryanto dan para Muspida Kota Prrobolinggo.
Sekitar pukul 07.15 apel dimulai. sebagai
penyemarak, acara diawali dengan pengisian Drum band dan korsik asuhan
Bakesbang LInmas yang membawakan lagu Madura, Tanduk Majeng dan Pajerlagu.
Dengan diiringi musik Madura, tampilan tarian Repang (perpaduan tari Remo dan
Glipang) oleh ratusan murid SD yang memadati Aloon – Aloon menjadi lebih kompak
dengan gemulai mengerakan anggota tubuh.
Tidak hanya pakaian dan iringan musik saja
beraroma Madura, tetapi bahasa yang digunakan dalam apel diwajibkan menggunakan
bahasa Madura. Seperti halnya HM. Buchori saat menerima laporan dari petugas
apel, bahwa apel telah siap dimulai, HM. Buchori langsung memberikan intruksi
dengan bahasa Madura, “Terosaghi (lanjutkan)”, kata pemimpin Kota Probolinggo,
sambil menuju ke mimbar apel.
Sesampai di mimbar dengan kumis tebal palsu
yang menempel dan sambil menenteng clurit yang dibawa, membuat jalan walikota
agak berbeda dan kelihatan garang. Diatas mimbar HM. Buchori letekan clurit
dengan menggebrakan diatas meja, kemudian disambut dengan teriakan peserta
apel, jajaran anggota dewan dan pimpinan satker, “Ajoor…”, diselingi dengan
ketawa terbahahttp://lovafaza22.wordpress.com/k – bahak.
Pimpiman daerah melanjutkan dengan
penyampaian sambutan, “Acara neka dikemas
bagus. Beneh cor ancoran (acara ini dikemas bagus. Bukan hancur – hancuran). Jok kelopaen bahasa ben budayanah dhibik (kita
jangan sampai lupa bahasa dan budayanya sendiri)”, tegas HM. Buchori yang
keturunan Pamekasan Madura.
Disesi terakhir
dilanjutkan dengan pemberian Penghargaan Pegawai Negeri Sipil Teladan, Penerima
SK IMB Gratis, PKL Teladan Tahun 2010 Kota Probolinggo, dan Penerima THT,
Pensiun Pertama, Pensiun Janda, dan Askem Bagian Bulan September dan Oktober
2010.